penemuan 9 galaksi kecil
Rabu, April 08, 2009
Penemuan 9 Galaksi Kecil
Pengamatan secara bersama oleh Teleskop Antariksa Hubble (NASA/ESA) dan Teleskop Antariksa Spitzer (NASA) telah menemukan 9 dari galaksi yang paling kecil, redup, dan kompak yang pernah ditemukan di alam semesta. Bersinar dengan kecerlangan jutaan bintang, masing-masing galaksi yang baru ditemukan itu berukuran ribuan kali lebih kecil daripada galaksi kita, Bimasakti.
Model konvensional untuk evolusi galaksi memprediksi bahwa galaksi kecil di alam semesta pada masa awal kelak akan menjelma menjadi galaksi masif melalui penggabungan. Kesembilan material pembangun galaksi yang semula dideteksi oleh teleskop Hubble kelihatannya berkontribusi terhadap pembentukan alam semesta seperti yang kita ketahui sekarang. Menurut Nor Pirzkal, dari ESA, galaksi-galaksi tersebut adalah galaksi bermassa paling kecil yang pernah diamati secara langsung di alam semesta pada masa awal.
Pirzkal semula dikejutkan dengan penemuan bahwa galaksi-galaksi terebut diperkirakan memiliki massa yang sangat kecil. Teleskop Antariksa Spitzer lantas digunakan untuk melakukan pengukuran yang lebih presisi terhadap massa galaksi-galaksi tersebut. Spitzer lantas mengkonfirmasikan bahwa galaksi-galaksi yang baru ditemukan itu merupakan sebagian dari komponen terkecil yang membangun alam semesta.
build_block_gala_485.jpg
Sejumlah galaksi kecil yang baru ditemukan tampak dalam gambar ini (Gambar: NASA, ESA, N. Pirzkal - European Space Agency/STScI)
Galaksi-galaksi muda tersebut memberikan wawasan baru tentang tahun-tahun pembentukan alam semesta, hanya beberapa miliar tahun setelah peristiwa Big Bang (dentuman besar yang menandai awal terbentuknya alam semesta, -red). Teleskop Hubble telah mendeteksi bintang-bintang berwana biru safir yang berada didalam kesembilan galaksi tersebut. Bintang-bintang muda itu usianya hanya beberapa juta tahun dan sedang dalam proses pengubahan elemen-elemen tinggalan Big Bang (hidrogen dan helium) menjadi elemen yang lebih berat. Bintang-bintang tersebut kemungkinan belum mulai melepas elemen-elemen dari inti bintang ke lingkungan sekelilingnya.
“Cahaya biru yang dilihat oleh Hubble menunjukkan keberadaan bintang-bintang muda, sementara ketiadaan sinar inframerah, menunjukkan bahwa galaksi ini adalah betul-betul galaksi muda tanpa adanya generasi bintang yang lebih awal,” jelas Sangeeta Malthora, salah seorang peneliti dari Arizona State University di Tempe.
Galaksi-galaksi itu pertama kali diidentifikasi oleh James Rhoads dari Arizona State University dan Chun Xu dari Shanghai Institute of Technical Physics di Shanghai, China. Tiga diantara galaksi-galaksi tersebut kelihatannya sedikit berbeda — bukannya berbentuk gumpalan yang bundar, namun sedikit melebar di salah satu sisinya (mirip seperti bentuk berudu/kecebong). Ini merupakan pertanda bahwa galaksi-galaksi tersebut mungkin sedang berinteraksi dan bergabung dengan galaksi lain untuk membentuk struktur yang lebih besar dan kohesif.
Galaksi-galaksi tersebut diamati melalui perangkat Hubble Ultra Deep Field (HUDF) bersama dengan Advanced Camera for Surveys (ACS) dan Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer pada Hubble, dan Infrared Array Camera pada Spitzer. Sementara itu, pengamatan berbasis darat di European Southern Observatory memanfaatkan perangkat Infrared Spectrometer and Array Camera.
Mengamati dan menganalisis galaksi sekecil itu dalam jarak yang sedemikian jauh merupakan batas kemampuan yang dimiliki kebanyakan teleskop terkuat yang dikenal saat ini. Citra diambil dengan filter warna yang berbeda dengan ACS, dibantu dengan ekspos yang diambil melalui perangkat yang disebut “grism” — kombinasi dari prisma dan grating yang berfungsi mempertahankan berkas sinar pada panjang gelombang yang dipilih. Grism menyebarkan warna-warni yang dipancarkan galaksi tersebut dalam bentuk jejak cahaya pendek (”trails“). Analisis terhadap trails memungkinkan pengenalan emisi dari gas hidrogen yang berpendar, menghasilkan data, baik jarak maupun perkiraan mengenai tahapan formasi bintang.
Read More..
andromeda
Galaksi Andromeda adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Nama lain dari galaksi Andromeda adalah Messier 31, M31, or NGC 224.
Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.
Read More..
zodiak ke 13
Selama ini kita mengenal ada 12 zodiak, yaitu Aries, Taurus, Gemini,
Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Sagittarius, Capricornus,
Aquarius, dan Pisces. Tapi, sekarang sedang heboh dibicarakan sekaligus diperdebatkan mengenai zodiak ke-13, yaitu ophiuchus.Kabarnya ophiuchus akan menjadi zodiak ke-13.
Ophiuchus
adalah salah satu dari 88 rasi bintang, dan juga satu dari 48 rasi yang
didaftar oleh Ptolemy. Dari ke-13 zodiak modern (rasi bintang pada
ekliptika), dulunya Ophiuchus adalah satu-satunya yang tidak termasuk
lambang astrologi. Ophiuchus ini sendiri berada di antara scorpio dan
sagitarius. Dan zodiak ini dilambangkan dengan gambar pawang ular.Perubahan
ini memang bisa saja terjadi, karena sistem zodiak yang merupakan
bagian dari astrologi dan berkembang sejak zaman Yunani ini memang
mengalami perubahan. Hal ini terjadi akibat peredaran bumi yang
mengelilingi matahari. Karena lintasan matahari bergeser, maka itu pula
menyebabkan rasi bintang juga ikut bergeser.Jika ophiuchus benar-benar menjadi zodiak ke-13, maka terjadi perubahan dalam seluruh zodiak yang sudah ada, sbb :1. Capricornus 21 Jan - 16 Feb (26 hari)2. Aquarius 16 Feb - 11 Mar (24 hari)3. Pisces 11 Mar - 18 Apr (38 hari)4. Aries 18 Apr - 13 Mei (25 hari)5. Taurus 13 Mei - 22 Jun (40 hari)6. Gemini 22 Jun - 21 Jul (29 hari)7. Cancer 21 Jul - 10 Ags (20 hari)8. Leo 10 Ags - 16 Sep (37 hari)9. Virgo 16 Sep - 31 Okt (45 hari)10.Libra 31 Okt - 23 Nov (23 hari)11.Scorpius 23 Nov - 29 Nov (6 hari)12.Ophiuchus 29 Nov - 18 Des (19 hari)13.Sagitarius 18 Des - 21 Jan (34 hari)
Daftar Pustaka
Read More..
rasi bintang
Minggu, Maret 29, 2009
Urutan | Rasi Bintang | Luas |
1 | Hydra | 1303 derajat persegi |
2 | Virgo | 1294 derajat persegi |
3 | Ursa Major | 1280 derajat persegi |
4 | Cetus | 1231 derajat persegi |
5 | 29" title="Hercules (rasi bintang)">Hercules | 1225 derajat persegi |
6 | Eridanus | 1138 derajat persegi |
7 | Pegasus | 1121 derajat persegi |
8 | Draco | 1083 derajat persegi |
9 | Centaurus | 1060 derajat persegi |
10 | Aquarius | 980 derajat persegi |
11 | Ophiuchus | 948 derajat persegi |
12 | Leo | 947 derajat persegi |
13 | Boötes | 907 derajat persegi |
14 | Pisces | 889 derajat persegi |
15 | Sagittarius | 867 derajat persegi |
16 | Cygnus | 804 derajat persegi |
17 | Taurus | 797 derajat persegi |
18 | Camelopardalis | 757 derajat persegi |
19 | Andromeda | 722 derajat persegi |
20 | Puppis | 673 derajat persegi |
21 | Auriga | 657 derajat persegi |
22 | Aquila | 652 derajat persegi |
23 | Serpens * | 637 derajat persegi |
24 | Perseus | 615 derajat persegi |
25 | Cassiopeia | 598 derajat persegi |
26 | Orion | 594 derajat persegi |
27 | Cepheus | 588 derajat persegi |
28 | Lynx | 545 derajat persegi |
29 | Libra | 538 derajat persegi |
30 | Gemini | 514 derajat persegi |
31 | Cancer | 506 derajat persegi |
32 | Vela | 500 derajat persegi |
33 | Scorpius | 497 derajat persegi |
34 | Carina | 494 derajat persegi |
35 | Monoceros | 482 derajat persegi |
36 | Sculptor | 475 derajat persegi |
37 | Phoenix | 469 derajat persegi |
38 | Canes Venatici | 465 derajat persegi |
39 | Aries | 441 derajat persegi |
40 | Capricornus | 414 derajat persegi |
41 | Fornax | 398 derajat persegi |
42 | Coma Berenices | 386 derajat persegi |
43 | Canis Major | 380 derajat persegi |
44 | Pavo | 378 derajat persegi |
45 | Grus | 366 derajat persegi |
46 | Lupus | 334 derajat persegi |
47 | Sextans | 314 derajat persegi |
48 | Tucana | 295 derajat persegi |
49 | Indus | 294 derajat persegi |
50 | Octans | 291 derajat persegi |
51 | Lepus | 290 derajat persegi |
52 | Lyra | 286 derajat persegi |
53 | Crater | 282 derajat persegi |
54 | Vulpecula | 278 derajat persegi |
55 | Columba | 270 derajat persegi |
56 | Ursa Minor | 256 derajat persegi |
57 | Telescopium | 252 derajat persegi |
58 | Horologium | 249 derajat persegi |
59 | Pictor | 247 derajat persegi |
60 | Piscis Austrinus | 245 derajat persegi |
61 | Hydrus | 243 derajat persegi |
62 | Antlia | 239 derajat persegi |
63 | Ara | 237 derajat persegi |
64 | Leo Minor | 232 derajat persegi |
65 | Pyxis | 221 derajat persegi |
66 | Microscopium | 210 derajat persegi |
67 | Apus | 206 derajat persegi |
68 | Lacerta | 201 derajat persegi |
69 | Delphinus | 189 derajat persegi |
70 | Corvus | 184 derajat persegi |
71 | Canis Minor | 182 derajat persegi |
72 | Corona Borealis | 179 derajat persegi |
Dorado | 179 derajat persegi | |
74 | Norma (rasi bintang) | 165 derajat persegi |
75 | Mensa | 153 derajat persegi |
76 | Volans | 141 derajat persegi |
77 | Musca | 138 derajat persegi |
78 | Chamaeleon | 132 derajat persegi |
Triangulum | 132 derajat persegi | |
80 | Corona Australis | 128 derajat persegi |
81 | Caelum | 125 derajat persegi |
82 | Reticulum | 114 derajat persegi |
83 | Triangulum Australe | 110 derajat persegi |
84 | Scutum | 109 derajat persegi |
85 | Circinus | 93 derajat persegi |
86 | Sagitta | 80 derajat persegi |
87 | Equuleus | 72 derajat persegi |
88 | Crux | 68 derajat persegi |
Read More..
bima sakti
Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas
hidrogen dalam volume sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi
Bima Sakti, tempat tata surya kita berada. Tabrakan dahsyat yang diperkirakan
terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler
di langit. Objek tersebut diberi nama Awan Smith, diambil dari nama Gail Smith,
seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat
meneliti di Universitas Leiden, Belanda.
Sejak ditemukan, para astronom masih berdebat apakah awan tersebut benar-benar
mendekati galaksi Bimasakti atau menjauhinya. Rekaman data yang ada selama ini
masih terbatas dan tidak jelas apakah objek tersebut bagian dari kabut
Bimasakti atau masih bergerak ke arahnya. Sejauh ini, para peneliti hanya
mendeteksi gas dan tidak ada satupun bintang di dalamnya.
Satu-satunya cara
melihtanya adlah dengan teleskop radio karena gas dingin tidak memancarkan
cahaya, tetapi memantulkan gelombang radio.
Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan
tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Dari kepala ke ujung ekornya
cukup untuk menyelimuti rasi bintang Orion. Hasil pengamatan baru menggunakan
teleskop radio terkendali paling besar di dunia, Teleskop Green Bank (GBT) di
Virginia Barat, AS,
menunjukkan bahwa objek tersebut bergerak ke arah galaksi Bimasakti. Bahkan,
seperti dilaporkan gabungan tim astronom dari Observatorium Astronomi Radio
Nasional AS (NRAO) dan Universitas Winconsin Whitewater dalam pertemuan
Masyarakat Astronomi Amerika ke-211 di Austin, Texas
baru-baru ini, gaya dorongnya telah
menyentuh kabut Bimasakti. "Jika tabrakan terjadi, hal tersebut akan
memicu lahirnya formasi bintang-bintang baru. Akan banyak bintang raksasa yang
terbentuk, berumur pendek, dan meledak sebagai supernova yang memancarkan
cahaya menyilaukan," ujar Ketua tim peneliti, DR. Felix Lockman, dari
NRAO. Sebab, Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang
cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan
gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar
2.500 tahun cahaya. Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari
Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti.
Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang
kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer perdetik dan diperkirakan
menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat. Tabrakan akan
terjadi di pinggir piringan Bimasakti yang jarak ke pusatnya hampir sama dengan
jarak tata surya kita ke pusat galaksi. Namun, posisinya jauh dari tata surya
kita, diperkirakan berjarak 90 derajat terhadap pusat piringan. "Kami
tidak tahu dari mana asalnya, apalagi orbitnya membingungkan, namun kami
katakan bahwa ia mulai berinteraksi dengan bagian terluar Bimasakti,"
tandas Lockman.
Read More..
galaxi
Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi pada alam semesta teramati.[5] Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 [4] parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec).[6] Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.[7]
Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data observasi menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.
Read More..
ASTEROID
Asteroid, kadang disebut juga sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit Planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma sementara asteroid tidak.
Asteroid dalam sistem tatasurya
Sabuk asteroid (titik-titik putih).
253 Mathilde, Asteroid tipe C.
Dari kiri ke kanan: 4 Vesta, 1 Ceres, Bulan.
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan, dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus, 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350[1] memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto) yaitu 129342 Ependes [2].
Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dapam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg[4][5], atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%), dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%), dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalna. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.
Read More..
komet
Jumat, Maret 20, 2009
Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet yang cerah pastinya menarik perhatian ramai.
Ciri fisik
Ketika komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya, radiasi dari matahari menyebabkan lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet, disebut coma. Akibat tekanan radiasi matahari dan angin matahari pada coma ini, terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi matahari.
Coma dan ekor komet membalikkan cahaya matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin dekat komet tersebut dengan matahari, semakin panjanglah ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor.
Ciri orbit
Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips.
Komet terkenal
Ada beberapa komet yang terkenal, misalnya:
- Komet Halley, muncul 76 tahun sekali.
- Komet West
- Komet Encke, muncul tiga tahun sekali
- Komet Hyakutake
- Komet Hale-Bopp
1 Komet Halley, secara resmi diberi nama 1P/Halley, nama umumnya diberikan menurut nama Edmund Halley, adalah suatu komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Komet ini merupakan komet paling terkenal di antara komet-komet periodik lainnya. Walaupun pada setiap abad banyak komet berperiode panjang yang muncul dengan lebih terang dan dahsyat, Halley adalah satu-satunya komet dengan periode pendek yang tampak dengan mata telanjang, dan karenanya merupakan komet yang tampak dengan mata telanjang yang pasti kembali dalam rentang umur manusia. Kemunculannya sepanjang sejarah memiliki pengaruh yang besar terhadap sejarah manusia, walaupun penampakannya tidak dikenali sebagai obyek yang sama sampai abad ke-17. Komet Halley terakhir muncul di tata surya pada tahun 1986, dan akan muncul kembali pada pertengahan 2061.
2 Komet Encke (secara resmi dinamai 2P/Encke) adalah sebuah komet periodik dengan periode 3,3 tahun, dinamai menurut Johann Franz Encke, yang melalui studi kerasnya pada orbit komet tersebut dan melalui banyak perhitungan dapat menghubungkan pengamatan terdahulu pada 1786 (2P/1786 B1), 1795 (2P/1795 V1), 1805 (2P/1805 U1) dan 1818 (2P/1818 W1) pada satu obyek yang sama. Pada 1819 ia menerbitkan kesimpulannya pada jurnal Correspondance astronomique, dan memprediksi dengan tepat kemunculan sang komet pada 1822 (2P/1822 L1).
Dari penyebutan nama resminnya, dapat diketahui bahwa Encke adalah komet periodik kedua yang ditemukan setelah Komet Halley (yang dikenal juga sebagai 1P/Halley). Tidak seperti biasanya, komet Encke dinamai berdasarkan orang yang berhasil menghitung orbitnya dan bukan yang menemukannya (Pierre Méchain).
3 Komet Hyakutake (kode resmi: C/1996 B2) adalah sebuah komet yang ditemukan pada 30 Januari 1996 oleh seorang pengamat astronomi amatir asal Jepang, Yuji Hyakutake. Komet ini melintasi Bumi dalam jarak yang sangat dekat pada Maret tahun tersebut (paling dekat pada 25 Maret), salah satu lintasan komet yang terdekat dalam 200 tahun, sehingga tampak terang dan dapat dilihat oleh banyak orang di sepanjang dunia.
Hasil penelitian ilmiah terhadap komet ini menunjukkan adanya emisi sinar-X dari komet tersebut; pertama kalinya sebuah komet diketahui melakukan hal tersebut. Selain itu, Hyakutake adalah komet dengan ekor terpanjang yang diketahui hingga kini.
Hyakutake adalah sebuah komet periode panjang. Sebelum perjalanannya melewati tata surya, periode orbitnya mencapai sekitar 15.000 tahun, namun pengaruh gravitasi dari planet-planet raksasa (atau "raksasa gas," yang terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus) telah meningkatkannya hingga 72.000 tahun.
astronomi
Kamis, Maret 19, 2009
1 Antariksawan
Antariksawan (lazim disebut astronot) adalah sebutan bagi orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat, atau menjadi awak pesawat antariksa. Istilah "astronot" juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara sahabat, berbeda dengan seorang kosmonot yang berasal dari Uni Soviet/Rusia. Kosmonot pertama adalah Yuri Gagarin. Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonot (meski bukan istilah resmi pemerintah Tiongkok), antariksawan dari Tiongkok. Taikonot pertama adalah Yang Liwei.
Antariksawan-antariksawan pertama, baik di AS maupun Uni Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur - umumnya pilot-pilot penguji - dengan latar belakang militer. Antariksawan militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS dengan nama Astronaut Badge setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar angkasa.
Lebih dari 32 negara sudah pernah mengirimkan antariksawannya ke luar angkasa. Hingga kini (April 2007), sembilan belas antariksawan telah tewas dalam misi perjalanannya, dan setidaknya sepuluh antariksawan telah meninggal dalam kecelakaan latihan di darat.
2 Misi Kepler (Kepler Mission)
Misi Kepler (Kepler Mission) adalah teleskop luar angkasa milik NASA yang dirancang untuk mencari planet mirip Bumi yang sedang mengorbit bintang lain.[4] Dengan menggunakan fotometer luar angkasa yang dikembangkan NASA, ia akan mengamati terang cahaya lebih dari 100.000 bintang selama lebih dari tiga setengah tahun untuk mendeteksi transit berkala dari suatu bintang oleh planetnya. Nama misi ini untuk menghormati Johannes Kepler.[5] Kepler merupakan misi dibawah Program Discovery NASA yang merupakan misi berbiaya murah, dan berfokus pada sains. Fasilitas NASA, Ames Research Center adalah organisasi rumah dari investigator sains utama dan bertanggung jawab dalam pengembangan bagian sistem di bumi, operasi misi dan analisis data sains. Pengembangan misi Kepler dikelola oleh Jet Propulsion Laboratory di NASA. Ball Aerospace & Technologies Corp. bertanggungjawab untuk mengembangkan sistem penerbangan Kepler. Wahana antariksa Kepler diluncurkan pada 6 Maret, 2009, pada jam 22:49 waktu setempat (7 Maret, 03:49 UTC).[6]
3 Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
Read More..